Banyak mahasiswa, yang sedang melakukan penelitian untuk skripsi,
tesis atau disertasi, bingung dengan istilah kontribusi dalam
penelitian. Di setiap sidang proposal, sidang akhir, dan melihat hasil
review dari paper yang kita kirimkan ke jurnal internasional, selalu
menjadikan “apa kontribusi dari penelitian kita”, sebagai parameter
penting dari penilaian. Pengertian research sendiri di berbagai
literatur selalu mengarah ke wajibnya ada kontribusi di penelitian,
meskipun menggunakan redaksi yang berbeda. Yang sering saya pertegas di
kelas ketika mengajar research methodology adalah ungkapan Dawson yang
mengatakan:
PERBAIKAN METODE MENGHASILKAN KONTRIBUSI
Kontribusi dalam penelitian khususnya penelitian computing, mengarah ke perbaikan metode/algoritma/model (method improvement) yang kita lakukan. Perbaikan metode/algoritma/model yang kita usulkan (proposed method) itu kemudian kita ukur, dan kita bisa membuktikan bahwa perbaikan kita membuat metode/algoritma/model menjadi lebih baik (presisi/akurasi/efisiensi). Jadi, kontribusi ke pengetahuan adalah perbaikan atau revisi yang kita lakukan, kontribusi adalah “kebaruan” atau “orisinalitas” dari penelitian kita. Sesuai dengan yang dikatakan Berndtsson:
MANA YANG KONTRIBUSI DAN MANA YANG BUKAN?
Membedakan mana penelitian yang ada kontribusi dan mana yang tidak sebenarnya cukup mudah. Saya berangkat dari apa yang dikatakan oleh Dawson.
Silakan diperhatikan contoh-contoh di bawah. Biasanya peneliti yang baru mulai meneliti, terjebak ke contoh ketiga, yang tidak memiliki kontribusi, karena hanya mengubah lokasi obyek penelitian.
1. Contoh Penelitian dengan Kontribusi pada Metode
Tetap dalam perdjoeangan
Research is a considered activity which aims to make an original contribution to knowledge (Dawson, 2009)Mahasiswa banyak yang terjebak menyangka bahwa kontribusi adalah kontribusi ke masyarakat, padahal bukan ini yang dimaksud. Kontribusi ke masyarakat relatif sulit untuk diukur dan dibuktikan, karena itu biasanya ini dimasukkan ke dalam “manfaat penelitian” dan bukan “tujuan penelitian”. Cukup kita konsentrasi ke tujuan penelitian dimana kontribusi ke pengetahuan adalah hal utamanya, sudah pasti manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat, paling tidak masyarakat yang berhubungan secara langsung atau tidak langsung dengan tujuan penelitian kita.
PERBAIKAN METODE MENGHASILKAN KONTRIBUSI
Kontribusi dalam penelitian khususnya penelitian computing, mengarah ke perbaikan metode/algoritma/model (method improvement) yang kita lakukan. Perbaikan metode/algoritma/model yang kita usulkan (proposed method) itu kemudian kita ukur, dan kita bisa membuktikan bahwa perbaikan kita membuat metode/algoritma/model menjadi lebih baik (presisi/akurasi/efisiensi). Jadi, kontribusi ke pengetahuan adalah perbaikan atau revisi yang kita lakukan, kontribusi adalah “kebaruan” atau “orisinalitas” dari penelitian kita. Sesuai dengan yang dikatakan Berndtsson:
Research is the activity of a diligent and systematic inquiry or investigation in an area, with the objective of discovering or revising facts, theories, applications, etc (Berndtsson et al., 2008)
MANA YANG KONTRIBUSI DAN MANA YANG BUKAN?
Membedakan mana penelitian yang ada kontribusi dan mana yang tidak sebenarnya cukup mudah. Saya berangkat dari apa yang dikatakan oleh Dawson.
You can be original in two ways. First, you can be original in the way you do things. Second, you can be original by producing or developing something that has not been produced before (Dawson, 2009)Bisa kita simpulkan dengan bahasa yang lebih mudah, bahwa kita bisa memiliki origalitas di dua hal. Satu di kebaruan metode yang kita gunakan (masalah penelitian tidak harus baru), yang kedua di masalah penelitian yang kita pilih (metode tidak harus baru). Sedikit kiat untuk peneliti baru, sebaiknya konsentrasi ke kebaruan metode daripada kebaruan masalah. Kebaruan masalah penelitian relatif lebih sulit ditemukan, kecuali kita sudah benar-benar lama dan dalam menggeluti suatu bidang. Kebaruan masalah penelitian yang kita sampaikan, kadang dianggap tidak bisa dipercaya, ketika tidak ada bukti empiris yang membuktikan itu.
Silakan diperhatikan contoh-contoh di bawah. Biasanya peneliti yang baru mulai meneliti, terjebak ke contoh ketiga, yang tidak memiliki kontribusi, karena hanya mengubah lokasi obyek penelitian.
1. Contoh Penelitian dengan Kontribusi pada Metode
- Judul: Penerapan Metode ABC pada Algoritma Genetika untuk Penentuan Desain Bendungan
- Kontribusi Pada Metode: Penerapan Metode ABC pada Algoritma Genetika
- Masalah: Penentuan Desain Bendungan
- Judul: Penerapan Algoritma Genetika untuk Penentuan Desain Bendungan dengan Parameter Tinggi, Lebar, Dalam dan Tebal Dinding
- Metode: Algoritma Genetika
- Kontribusi Pada Masalah: Penentuan Desain Bendungan dengan 4 Parameter (biasanya peneliti menggunakan hanya 2 parameter)
- Judul: Penerapan Algoritma Genetika untuk Penentuan Desain Bendungan di Jakarta
- Judul: Penerapan Algoritma Genetika untuk Penentuan Desain Bendungan di Surabaya
- Judul: Penerapan Algoritma Genetika untuk Penentuan Desain Bendungan di Semarang
Tetap dalam perdjoeangan
No comments:
Post a Comment