Sunday, April 26, 2015

Contoh Kuesioner disertasi dan tesis dengan Skala Likert

Kuesioner penelitian sebagai instrumen penelitian adalah teknik kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data primer dari para responden yang menjadi sampel penelitian. Kuesioner penelitian disusun dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang disusun menurut indikator-indikator penelitian yang diperoleh dari pengembangan hasil kajian pustaka. Penyusunan kuesioner menggunakan Skala Likert. Sugiyono (2012:73) menjelaskan :

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata antara lain :


  1. Sangat setuju
  2. Setuju
  3. Kurang setuju
  4. Tidak setuju
  5. Sangat tidak setuju


Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor sebagai berikut :


  1. Sangat setuju diberi skor 5
  2. Setuju diberi skor 4
  3. Kurang setuju diberi skor 3
  4. Tidak setuju diberi skor 2
  5. Sangat tidak setuju diberi skor 1

Dengan Skala Likert penyusunan kuesioner penelitian mencakup 12 item pernyataan untuk mengungkap variabel kepemimpinan, 12 item pernyataan untuk mengungkap variabel Kompetensi, 12 item pernyataan untuk mengungkap variabel Disiplin Kerja Pegawai, dan sejumlah item pertanyaan mengenai karakteristik responden. Dengan demikian jumlah item pernyataan yang disampaikan kepada subyek penelitian sebanyak 36 item pernyataan.

Pernyataan-pertanyaan dalam Kuesioner Penelitian diajukan dengan menyertai format jawaban yang disusun dengan format Skala Likert. Dengan Skala Likert tersebut akan didapat skor secara konsisten pada setiap jawaban yang dipilih oleh setiap responden penelitian.

Rumus menghitung jumlah Sampel Penelitian disertasi dan tesis

Banyak rumus pengambilan sampel penelitian yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah sampel penelitian. Pada prinsipnya penggunaan rumus-rumus penarikan sample penelitian digunakan untuk mempermudah teknis penelitian. Sebagai misal, bila populasi penelitian terbilang sangat banyak atau mencapai jumlah ribuan atau wilayah populasi terlalu luas, maka penggunaan rumus pengambilan sample tertentu dimaksudkan untuk memperkecil jumlah pengambilan sampel atau mempersempit wilayah populasi agar teknis penelitian menjadi lancar dan efisien.Contoh-contoh praktis pengambilan sampel yang paling banyak digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
Rumus Slovin


di mana :
n = ukuran sampel N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%.

Rumus Issac dan Michael

Rumus Issac dan Michael dimana :

s = Jumlah sample
N = Jumlah populasi
λ2 = Chi Kuadrat, dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5% dan 10%
d = 0,05
P = Q = 0,5

Rumus Sampling Fraction Per Cluster

Rumus sample per cluster
Kemudian didapat besarnya sample per cluster

ni = fi x n

Keterangan :
fi = sampling fraction cluster
Ni = banyaknya individu yang ada dalam cluster
N = banyaknya populasi seluruhnya
n = banyaknya anggota yang dimasukkan sampel
ni = banyaknya anggota yang dimasukkan menjadi sub sampel

Menurut Sugiyono pada perhitungan yang menghasilkan pecahan (terdapat koma) sebaiknya dibulatkan ke atas.

Sugiono mengemukakan cara menentukan ukuran sampel yang sangat praktis, yaitu dengan tabel Krejcie. Dengan cara tersebut tidak perlu dilalukan perhitungan yang rumit. Krejcie dalam melakukan perhitungan sampel didasarkan atas kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi.

Tabel Krejcie
N = Populasi S = Sampel (Sugiono, 2005:63)
 
 

Uji Non Response Bias data tesis dan disertasi

Uji non response bias adalah cara untuk menguji bias kesimpulan yang diakibatkan oleh kurangnya kecukupan data dan/atau perubahan cepat sikap responden.

Seorang surveior mencari data survei kepada 100 responden di tempat yang berjauhan. Untuk mengatasi hal tersebut ia menyebar kuesioner melalui email dan pos surat.

Setalah ditunggu 3 minggu ternyata 80 kuesioner kembali dan sisanya sebesar 20 kuesioner tidak kembali. Surveior merasa cukup sehingga berlanjut ke tahap analisis data dan menarik kesimpulan. Survei pun selesai.

Tetapi masalah muncul ketika hanya 60 kuesioner yang kembali dan sisanya sebesar 40 tidak kembali. Surveior tidak berani menganalisis data lebih lanjut berdasarkan hanya dari 60 data yang kembali.

Persentase 40 adalah jumlah sangat besar dan dapat berpengaruh terhadap kesimpulan. Jika surveior hanya bergantung pada analisis data sebesar 60 kuesioner dipastikan kesimpulan terjadi bias. Peristiwa ini disebut respon bias (Armstrong dan Overton, 1977).

Cara paling ampuh yaitu mengirim 40 surat lagi sebagai pengingat disertai kuesioner yang sama kepada responden yang tidak mengisi kuesioner. Setelah 2 minggu ditunggu sebanyak 30 responden tersebut mengisi kuesioner.

Dengan demikian surveior sudah memiliki 90 data yang diinginkan. Dirasa sudah cukup kemudian tahapan berlanjut ke analisis data, menarik kesimpulan dan survei pun selesai.

Tetapi survei ini memiliki kelemahan jika surveior berhadapan dengan responden yang memiliki sikap cepat berubah, misalanya survei yang dilakukan terkait dengan sikap politik menjelang pemilu. Ini juga menyebabkan respon bias.

Cara mudah yaitu melakukan uji non respon bias dengan membandingkan 60 kuesioner yang kembali pada tahap pertama dengan 30 kuesioner yang kembali pada tahap kedua menggunakan uji beda atau t-value dan p-value.

Jika hasil uji menunjukkan tidak ada perbedaan kelompok sampel 60 kuesioner dengan kelompok sampel 30 kuesiner atau p value > 0,05 maka disimpulkan bahwa tidak terjadi respon bias dan analisis bisa berlanjut.
 
 

Jenis-Jenis Teknik Sampling untuk Tesis dan disertasi

Populasi dan sampel adalah bagian metodologi statistika yang berhubungan dengan generalisasi hasil penelitian. Cara-cara pengambilan sampel ini disebut dengan teknik sampling.

Dengan demikian teknik sampling adalah teknik atau metode untuk memilih dan mengambil unsur-unsur atau anggota-anggota dari populasi untuk digunakan sebagai sampel secara representatif.

Teknik sampling banyak menggunakan teori probabilitas sehingga berdasarkan tekniknya dikategorikan menjadi dua disebut probability sampling dan non-probability sampling.

PROBABILITY SAMPLING

Probability sampling adalah teknik sampling dimana setiap anggota populasi memiliki peluang sama dipilih menjadi sampel. Dengan kata lain, semua anggota tunggal dari populasi memiliki peluang tidak nol.

Teknik ini melibatkan pengambilan acak (dikocok) dari suatu populasi. Ada bermacam-macam metode probability sampling dengan turunan dan variasi masing-masing, namun paling populer sebagai berikut:
  1. Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

    Random sampling adalah metode paling dekat dengan definisi probability sampling. Pengambilan sampel dari populiasi secara acak berdasarkan frekuensi probabilitas semua anggota populasi.

  2. Sampling Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)

    Pengambilan sampel melibatkan aturan populasi dalam urutan sistematika tertentu. Probabilitas pengambilan sampel tidak sama terlepas dari kesamaan frekuensi setiap anggota populasi.

  3. Sampling Stratifikasi (Stratified Sampling)

    Populasi dibagi ke dalam kelompok strata dan kemudian mengambil sampel dari tiap kelompok tergantung kriteria yang ditetapkan. Misalnya, populasi dibagi ke dalam anak-anak dan orang tua kemudian memilih masing-masing wakil dari keduanya.

  4. Sampling Rumpun (Cluster Sampling)

    Populasi dibagi ke dalam kelompok kewilayahan kemudian memilih wakil tiap-tiap kelompok. Misalnya, populasi adalah Jawa Tengah kemudian sampel diambil dari tiap-tiap kabupaten. Bisa juga batas-batas gunung, pulau dan sebagainya.

  5. Sampling Bertahap (Multistage Sampling)

    Pengambilan sampel menggunakan lebih dari satu teknik probability sampling. Misalnya, menggunakan metode stratified sampling pada tahap pertama kemudian metode simple random sampling di tahap kedua dan seterusnya sampai mencapai sampel yang diinginkan.

  6. Probabilitas Proporsional Ukuran Sampling (Probability Proportional to Size Sampling)

    Probabilitas pengambilan sampel sebanding dengan ukuran sampling bahwa sampel dipilih secara proporsional dengan ukuran total populasi. Ini adalah bentuk multistage sampling di tahap pertama dan kemudian random sampling di tahap kedua, tapi jumlah sampel sebanding dengan ukuran populasi.

NON-PROBABILITY SAMPLING

Teknik non-probability sampling bahwa setiap anggota populasi memiliki peluang nol. Artinya, pengambilan sampel didasarkan kriteria tertentu seperti judgment, status, kuantitas, kesukarelaan dan sebagainya.

Ada bermacam-macam metode non-probability sampling dengan turunan dan variasinya, tapi paling populer sebagai berikut:
  1. Sampling Kuota (Quota Sampling)

    Mirip stratified sampling yaitu berdasarkan proporsi ciri-ciri tertentu untuk menghindari bias. Misalnya, jumlah sampel laki-laki 50 orang maka sampel perempuan juga 50 orang.

  2. Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)

    Pengambilan sampel didasarkan pada kenyataan bahwa mereka kebetulan muncul. Misalnya, populasi adalah setiap pegguna jalan tol, maka peneliti mengambil sampel dari orang-orang yang kebetulan melintas di jalan tersebut pada waktu pengamatan.

  3. Sampling Purposive (Purposive or Judgemental Sampling)

    Pengambilan sampel berdasarkan seleksi khusus. Peneliti membuat kriteria tertentu siapa yang dijadikan sebagai informan. Misalnya, Anda meneliti kriminalitas di Kota Semarang, maka Anda mengambil informan yaitu Kapolresta Semarang, seorang pelaku kriminal dan seorang korban kriminal.

  4. Sampling Sukarela (Voluntary Sampling)

    Pengambilan sampel berdasarkan kerelaan untuk berpartisipasi dalam penelitian. Metode ini paling umum digunakan dalam jajak pendapat.

  5. Sampling Snowball (Snowball Sampling)

    Pengambilan sampel berdasarkan penelusuran sampel sebelumnya. Misalnya, penelitian tentang korupsi bahwa sumber informan pertama mengarah kepada informan kedua lalu informan ke tiga dan seterusnya.

Pernyataan Favorable dan Unfavorable dalam Tesis dan Disertasi

Pernyataan favorable adalah pernyataan yang mendukung atau memihak objek penelitian, sedangkan pernyataan unfavorable adalah pernyataan yang tidak mendukung atau tidak memihak.

Di dalam pengukuran skala psikometrik, umunnya banyak ditemui dalam kuesioner menggunakan Skala Likert, dikenal istilah pernyataan atau item fav dan unfav. Contoh item fav dan ufav sebagai berikut:

Favorable

"Saya senang berdiskusi dengan orangtua"
  • Sangat Tidak Setuju (skor 1)
  • Tidak Setuju (skor 2)
  • Tidak Tahu (skor 3)
  • Setuju (skor 4)
  • Sangat Setuju (skor 5)

Unfavorable

"Saya tidak senang berdiskusi dengan orangtua"
  • Sangat Tidak Setuju (skor 5)
  • Tidak Setuju (skor 4)
  • Tidak Tahu (skor 3)
  • Setuju (skor 2)
  • Sangat Setuju (skor 1)

Tujuan pembuatan item fav dan unfav untuk menghindari bias berupa stereotip respon. Selain itu ada kecenderungan responden memberi tanggapan secara mekanis yaitu cenderung selalu setuju atau selalu tidak setuju.

Item-item fav dan unfav di dalam set kuesioner diatur sedemikian rupa dan bervariasi sehingga responsen tidak mengembangkan bias stereotip dan minimalisasi tanggapan mekanis.

Sarafino (2006) menyatakan dukungan sosial terdiri dari 4 aspek yaitu dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informatif dan dukungan persahabatan.

Berikut contoh blue print skala dukungan sosial untuk set kuesioner yang menerapkan item favorable dan unfavorable:


AspekNomor Item favorableNomor Item unfavorableJumlah Item Persen
Emosional1, 3, 5 2, 4, 6625%
Instrumental7, 10, 128, 9, 11625%
Informatif14, 16, 1713, 15, 18625%
Persahabatan19, 21, 2320, 22, 24625%
Total121224100%

  • Sarafino, E.P. (2006). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. Fifth Edition.USA : John Wiley & Sons.

Jenis-Jenis Data Penelitian Disertasi and tesis

Data adalah catatan atas kumpulan fakta, data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti dan masih memerlukan pengolahan.

Data diterima secara apa adanya dan bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, gambar, simulasi, konsep dan lain-lain. Dalam penelitian, fakta dikumpulkan untuk menjadi data.

Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas, tepat dan terstruktur agar dapat dimengerti orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri. Ini yang disebut deskripsi data.

Berdasarkan karakteristiknya, data penelitian diklasifikasi ke dalam berbagai macam seperti tipe penelitiannya, sumbernya, subjeknya, formatnya, kegunaannya dan lain-lain.

Jenis data penelitian subjek fisika berbeda dengan jenis data subjek biologi, jenis data ekonomi berbeda pula dengan jenis data antropologi, paleontologi, kedokteran dan sebagainya.

Kita mencoba menguraikan beberapa contoh jenis-jenis data penelitian sebagai berkut:

BERDASARKAN TIPE PENELITIAN

  • Data Kuantitatif
    Data kuantitatif adalah data yang dapat diinput ke dalam skala pengukuran statistik. Fakta dan fenomena dalam data ini tidak dinyatakan dalam bahasa alami, melainkan dalam numerik.

  • Data Kualitatif
    Data kualitatif adalah data yang dapat mencakup hampir semua data non-numerik. Data ini dapat menggunakan kata-kata untuk menggambarkan fakta dan fenomena yang diamati.

BERDASARKAN SUMBER

  • Data Primer
    Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri atau dirinya sendiri. Ini adalah data yang belum pernah dikumpulkan sebelumnya, baik dengan cara tertentu atau pada periode waktu tertentu.

  • Data Sekunder
    Data seunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain, bukan peneliti itu sendiri. Data ini biasanya berasal dari penelitian lain yang dilakukan oleh lembaga-lembaga atau organisasi seperti BPS dan lain-lain.

BERDASARKAN CARA MEMPEROLEH

  • Data Observasional
    Data observasi adalah data yang ditangkap in situ. Data ini sekali jadi atau tidak bisa diulang, diciptakan atau diganti.

  • Data Wawancara
    Data wawancara adalah data yang diperoleh melalui tanya-jawab antara peneliti dan informan. Data ini bisa divalidasi menggunakan triangulasi.

  • Data Eksperimental
    Data eksperimental adalah data yang dikumpulkan dalam kondisi terkendali, in situ atau berbasis laboratorium dan harus bisa direproduksi.

  • Data Simulasi
    Data simulasi adalah data hasil dari penggunaan model dan metadata di mana input lebih penting daripada output. Contoh: model iklim, model ekonomi, model kosmologi dan lain-lain.

  • Data Referensi atau Kanonik
    Data Referensi atau kanonik adalah data statis atau koleksi organik (peer-reviewed). Contoh: menggunakan data urutan gen yang sudah tersedia, struktur kimia, data sensus dan lain-lain.

  • Data Derivasi atau Kompilasi
    Data derivasi atau kompilasi adalah data reproduksi. Contoh: kompilasi database yang sudah ada untuk membangun struktur 3D.

BERDASARKAN FORMAT BERKAS

  • Data Kuantitatif
    Contoh: SPSS, SAS, Microsoft Ecel, XML dan lain-lain.

  • Data Kualitatif
    Contoh: Microsoft Word, Rich Text Format, HTML dan lain-lain.

  • Data Geospatial
    Contoh: ESRI Shapefile, Geo-referenced TIFF, CAD data, Tabular GIS attribute data, MapInfo Interchange Format, dan lain-lain.

  • Data Digital Image
    Contoh: TIFF, JPEG, Adobe Portable Document Format (PDF) dan lain-lain.

  • Data Digital Audio
    Contoh: Free Lossless Audio Codec, Waveform Audio Format, MPEG-1 Audio Layer, Audio Interchange File Format dan lain-lain.

  • Data Digital Video
    Contoh: MPEG-4 High Profile, Motion JPEG 2000, GIF dan lain-lain.

BERDASARKAN SUBJEK KEDOKTERAN

  • Data Diagnosis
    Contoh: subklasifikasi penyakit atau histologi, sitogenetika, penanda molekuler dan lain-lain.

  • Data Demografi
    Contoh: sosial ekonomi informasi, jenis kelamin, usia, ras/etnis dan lain-lain.

Jenis dan Tipe Desain Penelitian untuk disertasi dan tesis

Tutorial Penelitian - Sebuah desain penelitian adalah rencana sistematis sebagai kerangka yang dibuat untuk mencari jawaban atas pertanyaan penelitian.

Desain penelitian mengacu pada strategi keseluruhan yang Anda pilih untuk mengintegrasikan berbagai komponen penelitian dengan koheren dan logis untuk memastikan efektifitas pemecahan masalah penelitian.

Desain penelitian adalah blue-print untuk pengumpulan, pengukuran dan analisis data. Perhatikan bahwa masalah penelitian menentukan jenis desain yang peneliti gunakan, bukan sebaliknya!

Kesalahan umum yang sering dibuat para peneliti adalah memulai penelitian terlalu dini, sebelum mereka memikirkan secara kritis tentang informasi apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Tanpa memperhatikan masalah desain tersebut terlebih dahulu, masalah penelitian secara keseluruhan tidak akan memadai dan kesimpulan yang ditarik menjadi lemah dan tidak meyakinkan.

Ada beberapa tipe desain penelitian yang umum dilakukan dalam penelitian. Berikut penjelasan singkat saja tipe-tipe desain penelitian tersebut:

Desain Penelitian Tindakan (Action Research Design)

Esensi desain penelitian ini adalah tindakan mengikuti siklus sehingga titik fokus adalah tindakan intervensi yang dilakukan selama waktu dalam berbagai bentuk. Strategi intervensi baru dilakukan dan proses siklus berulang sampai masalah terpecahkan.

Protokol ini berulang-ulang atau siklus di alam untuk mendorong pemahaman yang lebih dalam situasi tertentu dimulai dengan konseptualisasi dan partikularisasi masalah dan bergerak melalui beberapa intervensi dan evaluasi.

Desain Studi Kasus (Case Study Design)

Studi kasus merupakan penelitian mendalam tentang masalah penelitian tertentu, bukan survei statistik atau pertanyaan komparatif. Tujuan desain ini untuk mempersempit bidang yang sangat luas ke dalam satu atau beberapa hal yang spesifik.

Desain Kausal (Causal Design)

Studi kausalitas dianggap sebagai pemahaman fenomena bersyarat dalam bentuk, "Jika X, maka Y". Tujuan penelitian ini untuk mengukur dampak perubahan tertentu terhadap norma-norma dan asumsi yang ada.

Desain Cohort (Cohort Design)

Sering digunakan dalam ilmu medis, tetapi juga ditemukan dalam ilmu sosial terapan. Studi kohort mengacu pada penelitian yang dilakukan selama periode waktu yang melibatkan anggota populasi atau sampel yang dipersatukan oleh beberapa kesamaan atau kemiripan.

Desain Cross-Sectional (Cross-Sectional Design)

Desain cross-sectional memiliki tiga ciri khas yaitu ada dimensi waktu, ada perbedaan, dan kelompok dipilih berdasarkan perbedaan. Desain cross-sectional hanya mengukur perbedaan di antara berbagai orang, subyek atau fenomena, bukan proses perubahan.

Desain Deskriptif (Descriptive Design)

Desain deskriptif menjawab atas pertanyaan-pertanyaan tentang siapa, apa, kapan, di mana dan bagaimana keterkaitan dengan penelitian tertentu. Penelitian deskriptif digunakan untuk memperoleh informasi mengenai status fenomena variabel atau kondisi situasi.

Desain Eksperimental (Experimental Design)

Sebuah blue-print prosedur yang memungkinkan peneliti untuk mempertahankan kontrol atas semua faktor. Dalam melakukan hal ini peneliti menentukan atau memprediksi apa yang mungkin terjadi.

Penelitian eksperimental sering menggunakan prioritas waktu untuk konsistensi kausal dan besaran korelasi. Desain eksperimen klasik menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Desain Eksplorasi (Exploratory Design)

Desain eksplorasi dilakukan ketika tidak ada atau sedikit kajian penelitian atas suatu masalah. Fokusnya adalah mendapatkan wawasan lebih ketika masalah penelitian berada dalam tahap awal penyelidikan.

Desain eksplorasi sering digunakan untuk membangun pemahaman tentang cara terbaik untuk mempelajari masalah atau metodologi yang paling cocok untuk mengumpulkan informasi tentang masalah ini.

Desain Sejarah (Historical Design)

Tujuan desain ini adalah mengumpulkan, memverifikasi dan mensintesis bukti dari masa lalu untuk membangun fakta sehingga menerima atau menolak sebuah hipotesis.

Sumber-sumber sekunder dan berbagai bukti dokumenter primer yang otentik seperti buku harian, catatan resmi, laporan, arsip dan informasi non-tekstual informasi (peta, gambar, audio dan rekaman visual).

Desain Longitudinal (Longitudinal Design)

Studi longitudinal mengikuti sampel yang sama dari waktu ke waktu dalam jangka panjang dan membuat pengamatan berulang. Pengukuran diambil berkali-kali pada setiap variabel dalam periode waktu yang berbeda.

Desain Meta-Analisis (Meta-Analysis Design)

Meta-analisis adalah metodologi analisis yang dirancang secara sistematis untuk mengevaluasi dan merangkum hasil-hasil penelitian oleh para peneliti lain sehingga meningkatkan ukuran sampel secara keseluruhan.

Desain Observasional (Observational Design)

Menarik kesimpulan dengan membandingkan subyek terhadap kelompok kontrol dimana peneliti tidak memiliki kontrol atas percobaan. Ada dua jenis umum desain ini yaitu pengamatan langsung dan pengamatan tersembunyi.

Keuntungan studi observasional memungkinkan wawasan yang berguna dalam memahami fenomena dan menghindari kendala etis dan praktis dalam sebuah proyek penelitian besar dan rumit.

Desain Filosofis (Philosophical Design)

Dipahami sebagai pendekatan luas untuk memeriksa masalah penelitian dari desain metodologi, analisis filosofis dan argumentasi keras terhadap asumsi yang mendasari.

Pendekatan ini menggunakan alat-alat argumentasi yang berasal dari tradisi filsafat, konsep, model dan teori kritis, misalnya, relevansi logika dan bukti dalam perdebatan akademis untuk menganalisis argumen tentang isu-isu fundamental.

Desain Sequential (Sequential Design)

Penelitian sequential dilakukan dengan sengaja pendekatan serial di mana satu tahap akan selesai diikuti oleh tahap lainnya dan sebagainya. Setiap tahap dibangun dari tahap sebelumnya sampai data cukup selama selang waktu untuk menguji hipotesis.
 
 

Cara membuat tesis dan disertasi Kuantitatif

Desain penelitian kuantitatif adalah metode eksperimen standar yang paling banyak digunakan dalam disiplin ilmu. Penelitian kuantitatif telah menjadi standar emas penelitian-penelitan sains dan teknologi modern.

Pengujian variabel kadang-kadang disebut sebagai ilmu yang sesungguhnya dengan menggunakan cara-cara matematika dan statistik untuk mengukur dengan objektivitas tertinggi.

Pendekatan kuantitatif paling sering digunakan oleh para ilmuwan eksakta, meskipun ilmu-ilmu sosial, pendidikan dan ekonomi telah menggunakan jenis penelitian ini.

Semua penelitian kuantitatif menggunakan format terstandar untuk menerima atau menolak hipotesis. Sebuah postulat harus dibuktikan dengan matematika dan statistik sebagai dasar desain penelitian secara keseluruhan.

Penelitian kuantitatif dipengaruhi oleh paradigma empiris yang berarti berkaitan dengan sebab dan akibat dari fenomena dan menggunakan data yang didasarkan pada skala empiris dan interpretasi kritis

KARAKTERISTIK
  • Deduktif.
  • Instrumen dirancang dan distruktur sebelum pengumpulan data
  • Data berupa angka.
  • Penggunaan sampling dari populasi.
  • Generalisasi luas atau prediksi masa depan.
  • Melihat hubungan antar variabel dan arah sebab-akibat.
  • Tes teori atau hipotesis.

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

Kelebihan:
  1. Studi dan generalisasi hasil penelitian sangat luas.
  2. Terstandar yang berarti hasil penelitian dapat direplikasi dan dibandingkan dengan penelitian serupa.
  3. Objektivitas dan akurasi tinggi. Bias peneliti mudah dihindari.

Kelemahan:
  1. Hasil berupa deskripsi numerik dan asumsi statistik daripada narasi rinci sehingga kadang-kadang dangkal.
  2. Semua variabel terkontrol sehingga kadang-kadang interprestasi sempit.

UKURAN KUALITAS PENELITIAN KUALITATIF

Data dan Analisis

Kualitas data dengan melihat mulai dari ketepatan teknik sampling, validitas dan reliabilitas, non-response bias, normalitas, asumsi klasik dan norma-norma lainnya.

Teori dan Hipotesis

Penelitian kuantitatif adalah pendekatan deduktif sehingga ketepatan acuan teori sangat menentukan indikator-indikator variabel sebagai acuan untuk menguji hipotesis.

  • Babbie, Earl R (2010). The Practice of Social Research. 12th ed. Belmont, CA: Wadsworth Cengage.
  • Brians, Craig Leonard et al. (2011). Empirical Political Analysis: Quantitative and Qualitative Research Methods. 8th ed. Boston, MA: Longman.
  • McNabb, David E. (2008). Research Methods in Public Administration and Nonprofit Management: Quantitative and Qualitative Approaches. 2nd ed. Armonk, NY: M.E. Sharpe

Cara menentukan Jenis-Jenis Variabel Penelitian tesis dan disertasi

Tutorial Penelitian - Variabel adalah suatu konstruksi yang bisa diubah. Seperti karakteristik atau nilai untuk menentukan apakah perubahan satu hal mengakibatkan perubahan yang lain.

Pada tutorial sebelumnya telah dibahas panjang lebar mengenai seluk-beluk penelitian, tapi tidak ada satu pun yang membahas pengertian atau jenis-jenis variabel.

Tutorial kali ini membahas pengertian-pengertian mengenai variabel. Ada banyak variabel yang dilekatkan berdasarkan perbedaan karakteristik atau ciri-ciri yang terkandung di dalamnya.

Desain penelitian korelasional atau eksperimental mengenal lima jenis variabel yaitu variabel bebas (Independent) dan tergantung (terikat atau dependent), intervening, moderating, control dan asing (extraneous). Penjelasan singkat masing-masing sebagai berikut:

1. Variabel Independent dan Dependent

Variabel bebas atau independent kadang-kadang disebut variabel prediktor, treatment, stimulus, penyebab, input dan lain-lain adalah variabel yang dimanipulasi untuk mengamati efeknya terhadap variabel tergantung.

Variabel tergantung atau terikat atau dependent disebut variabel akibat atau output adalah variabel yang diukur untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas.


2. Variabel Intervening

Variabel intervensi adalah variabel mediasi mengacu pada proses abstrak yang tidak secara langsung diamati tetapi memiliki link di antara variabel independent dan dependent. Ini variabel hipotetik.

Variabel ini dianggap sebagai variabel yang dapat menjelaskan keterkaitan variabel bebas dan terikat tetapi tidak dapat dipertanggungjawabkan, mungkin karena tidak diperhitungkan, tidak dapat diindentifikasi atau tidak dapat diukur.

Pada titik ini variabel intervening adalah konsep abstrak yaitu argumen hipotetik yang diusulkan seorang peneliti setelah penelitian selesai dilakukan berupa saran untuk agenda penelitian mendatang.


3. Variabel Moderating

Variabel moderating adalah varaibel mediasi yang sudah diidentifikasi, diukur dan dipertanggungjawabkan mempengaruhi keterkaitan variabel independent dan dependent.

Kedudukan variabel moderating adalah memoderasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung. Dengan demikian variabel moderating memberi efek memperlemah pengaruh.


4. Variabel Control

Variabel kontrol adalah variabel yang menyebabkan hubungan variabel bebas dan tergantung tetap konstan. Variabel ini mengeliminasi dampak yang diakibatkan dari adanya variabel-variabel moderating.


5. Variabel Asing (Extraneous)

Variabel extraneous atau variabel asing adalah faktor-faktor dalam lingkungan penelitian yang mungkin memiliki efek terhadap variabel dependent, tetapi tidak diketahui keberadaanya.

Variabel asing sangat berbahaya karena dapat merusak validitas sebuah penelitian. Jika memang tidak dapat dikendalikan, variabel asing harus setidaknya dipertimbangkan ketika menafsirkan hasil.

Saran Bacaan:

Heppner, P. P., Kivlighan, D. M., Jr., & Wampold, B. E. (1999). Research design in counseling (2nd ed.). New York: Brooks/Cole.

Kerlinger, F. N. (1986). Foundations of behavioral research (3rd ed.). Fort Worth: Holt, Rinehart and Winston, Inc.

LaFountain, R. M., & Bartos, R. B. (2002). Research and statistics made meaningful in counseling and student affairs. Pacific Grove, CA: Brooks/Cole.

Rosenthal, R., & Rosnow, R. L. (1991). Essentials of behavioral research: Methods and data analysis (2nd ed.). New York: McGraw-Hill, Inc.
 
 
 

Sistematika Penulisan tesis dan Disertasi yang benar

Setiap program studi biasanya memiliki aturan sistematika penulisan disertasi berbeda-beda. Kerangka penulisan pada suatu program atau bidang studi bisa berbeda dengan program studi lainnya.

Sistematika penulisan disertasi di program studi hukum berbeda dengan program atau bidang studi sosial politik, ekonomi, kesehatan masyarakat, psikologi dan sebagainya. Selain itu penggunaan analisis yang berbeda juga biasanya memiliki sistematika penulisan yang berbeda pula.

Sistematika penulisan interpretatif bisa berbeda dengan sistematika penulisan empiris dan studi kasus. Penulisan disertasi dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu Bagian Awal, Bagian Isi dan Bagian Akhir. Pada Bagian Awal disertasi sebagai berikut:
  1. Cover.
  2. Halaman Sampul Dalam.
  3. Halaman Persetujuan.
  4. Halaman Ucapan Terima Kasih.
  5. Abstrak.
  6. Executive Summary.
  7. Daftar Isi.
  8. Daftar Tabel.
  9. Daftar Gambar.
  10. Daftar Lampiran.
Format penulisan disertasi pada Bagian Akhir sama seperti format penulisan skripsi dan tesis sebagai berikut:
  1. Daftar Pustaka.
  2. Lampiran.
Sedangkan sistematika penulisan disertasi pada Bagian Isi umumnya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.Latar Belakang Penelitian

Latar belakang penelitian disajikan mengenai bidang yang berkontribusi terhadap suatu teori. Calon doktor harus menggemukakan masalah serius terkait 2 hal utama yaitu Research Gap atau Theory Gap dan Fenomena.
2.Perumusan Masalah

Masalah dinyatakan sebagai pernyataan penyimpangan yang muncul dari Research Gap atau Theory Gap. Ada 3 rumusan dalam sub BAB ini yaitu Rumusan Masalah (Problem), Rumusan Masalah Penelitian (Research Problem) dan Rumusan Pertanyaan Penelitian (Research Question).
3.Tujuan dan Manfaat Penelitian
4.Orisinalitas
5.Definisi-Definisi Utama
6.Pembatasan Ruang Lingkup dan Asumsi-Asumsi Dasar

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL

1.Grand Theotritical Model

Pada Sub BAB ini berisi telaah pustaka yang melahirkan proposisi untuk merekonstruksi hipotesis dan empirical research model.
2.Empirical Research Model

Pada Sub BAB ini berisi model operasional tindak lanjut dari munculnya proposisi dan hipotesis berdasarkan Grand Theotritical Model.
3.Dimensionalisasi Teoritis

Sub BAB ini digunakan untuk menghasilkan dimensi-dimensi atau indikator-indikator dari variabel dalam Empirical Research Model.

BAB III METODE PENELITIAN

1.Jenis dan Sumber Data

Disajikan jenis data yang dibutuhkan dan sumber-sumber pengambilan data.
2.Populasi dan Sampel

Disajikan besaran populasi dan ketentuan keterwakilan sampel.
3.Metode Pengumpulan Data

Berisi tentang desain instrumen, proses, waktu, pelaku dan teknik pengumpulan data serta pilot study untuk memastikan reliabilitas dan validitas instrumen.
4.Teknik Analisis Data

Disajikan analisis yang digunakan untuk menganalisis data baik kuantitatif maupun kualitatif serta alasan teknik tersebut digunakan.

BAB IV ANALISIS DATA

1.Data Screening

Berisi penjelasan sebelum data dianalisis yaitu pengujian respon bias, validitas dan reliabilitas.
2.Karakteristik Responden

Pemaparan mengenai latar belakang atau demografi responden untuk menguji kesesuaian dengan teknik pengambilan sampel yang telah ditetapkan.
3.Statistik Deskriptif

Penyajian, interprestasi dan penjelasan indeks-indeks deskriptif data seperti mean, median, modus, standard deviasi dan sebagainya.
4.Analisis Statistik Inferensial

Berisi proses analisis kesiapan data untuk pengujian berbagai hipotesis yang diajukan.
5.Pengujian Hipotesis

Berdasarkan analisis statistik inferensial yang dilakukan maka hipotesis dapat diuji dan hasil pengujian disajikan.

BAB V PEMBAHASAN DAN TEMUAN PENELITIAN


Pada BAB ini disajikan pembahasan secara konseptual dasar pengetahuan hasil pengujian hipotesis yang diterima dan ditolak.

BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN

1.Ringkasan Penelitian

Suatu pengantar bagi pembaca untuk memahami isi disertasi tanpa harus membaca BAB II-IV sebelumnya.
2.Kesimpulan

Berisi bagian utama dari temuan penelitian yang menjawab masalah penelitian.
3.Implikasi Teoritis

Di sini disajikan implikasi teoritis dari tiap-tiap kesimpulan atas pengujian hipotesis dengan Mendukung (Suporting), Memperbaiki (Improving) atau Kontroversial (Contadicting) terhadap teori yang dikembangkan peneliti lain.
4.Implikasi Praktis

Di sini disajikan aplikasi dari tiap-tiap kesimpulan atas pengujian hipotesis sesuai dengan bidang-bidang yang terkait.
5.Keterbatasan Penelitian

Setelah penelitian selesai dilaksanakan maka perlu bagi peneliti untuk menjabarkan keterbatasan atau kelemahan selama penelitian dilakukan. Keterbatasan penelitian ini tidak terkait dengan variabel-variabel penelitian.
6.Agenda penelitian Mendatang

Agenda penelitian dikembangkan berdasarkan keterbatasan yang dihadapi dari penelitian ini.

Cara Membuat latarbelakang permasalahan tesis dan disertasi

Setiap menyusun proposal penelitian baik skripsi, tesis dan disertasi harus menjelaskan latar belakang diakukannya penelitian.

Bahasan ini bertempat di BAB I PENDAHULUAN pada SUB BAB Latar Belakang Masalah. Latar belakang masalah atau latar belakang penelitian memuat tentang permasalahan penelitian dan mengapa masalah tersebut perlu diteliti.

Sebuah teori menyatakan orang-orang cenderung membeli barang yang paling murah. Tapi sebuah perusahaan mengeluh bahwa produknya memiliki harga paling murah tetap kalah dalam jumlah penjualan dibanding produk pesaing.


Perusahaan tersebut telah menerapkan teori harga dengan baik, tapi di lapangan tidak terjadi semestinya. Kemudian perusahaan menyewa tim peneliti untuk melakukan penelitian untuk menjawab mengapa hal itu terjadi.

Penting di sini bahwa permasalahan penelitian setidaknya berasal dari beberapa sumber masalah sebagai berikut:
  1. Ada fenomena atau data lapangan.
  2. Ada perbedaan perspektif atau paradigma dari beberapa teori yang terkait.
  3. Ada kesenjangan di antara hasil penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.
Latar belakang harus mampu mengemukakan minimal 2 sumber masalah di atas yaitu poin 1 dan 2. Latar belakang penelitian harus mempu menunjukkan letak masalah yang diteliti dari sumber-sumber masalah yang dikemukakan tersebut

Dengan demikian latar belakang harus dapat mengemukakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
  • Apa fenomena yang penting dan mengapa penting?
  • Apakah fenomena tersebut pernah diteliti dan apa kelemahannya jika sudah diteliti?
  • Apa yang membedakan penelitian yang akan Anda lakukan dengan penelitian sebelumnya?

TIPS PRAKTIS UNTUK MAHASISWA

Ketika Anda sudah memiliki tema penelitian dan hendak menyusun latar belakang permasalahan berikut 2 langkah yang dilakukan yaitu:
  1. LANGKAH PERTAMA : Cari data pendukung fenomena. Data ini umumnya berupa dokumentasi yang bisa didapatkan di Badan Pusat Statistik (BPS), perusahaan, kantor kecamatan dan lain-lain.
  2. LANGKAH KEDUA: Cari hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang terkait, naskah ini berupa jurnal penelitian. 
Setelah kedua langkah tersebut tersedia maka mudah bagi anda untuk mulai menyusun latar belakang masalah. Tunjukkan dengan baik data-data di lapangan untuk membangun fenomena, kemudian kaitkan dengan jurnal-jurnal yang ada.

Kelebihan dan kelemahan menggunakan metode survei untuk tesis dan disertasi

Penelitian survey (survei) adalah salah satu jenis penelitian kuantitatif paling umum digunakan dalam ilmu sosial.

Survey adalah alat pengumpulan data yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang individu. Penelitian survey memiliki kapasitas aplikasi dan cakupan luas sehingga memberi kegunaan yang besar.

Penelitian survei bukan milik salah satu bidang dan dapat digunakan oleh hampir semua disiplin. Survey sebenarnya gabungan teknik penelitian yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu.

Misalnya, basis wawancara banyak dikembangkan dalam bidang psikologi dan antropologi, sedangkan metode sampling sangat maju dikembangkan di bidang ekonomi dan pertanian (Campbell dan Katona, 1953).


Luasnya cakupan survei memungkinkan penerapan beberapa cara yang berbeda. Dalam satu metode menggunakan wawancara terstruktur, dalam metode lain menggunakan kuesioner.

Survei umumnya terstandar untuk memastikan reliabilitas dan validitas. Standardisasi ini menjadi penting sehingga hasilnya dapat digeneralisasikan untuk populasi yang lebih besar.

Kelebihan Menggunakan Survei
  • Relatif murah.
  • Deskripsi populasi besar. Tidak ada metode lain memiliki kemampuan ini.
  • Menjangkau lokasi terpencil dengan menggunakan surat, email atau telepon.
  • Sampel sangat besar memberi hasil signifikan secara statistik bahkan ketika menganalisis beberapa variabel.
  • Banyak pertanyaan diterapkan mengenai suatu topik sehingga memiliki fleksibilitas tinggi.
  • Pertanyaan standar membuat pengukuran lebih tepat.
  • Memiliki kemampuan tinggi dalam mengeliminasi subjektivitas peneliti.

Kelemahan Menggunakan Survei
  • Standarisasi metodologi memaksa peneliti merancang pertanyaan umum sehingga menghapus keunikan tiap responden.
  • Survei yang fleksibel membutuhkan desain administrasi stabil sepanjang pengumpulan data.
  • Peneliti harus memastikan bahwa sejumlah besar sampel memberikan respon (bebas respon bias).
  • Mungkin sulit bagi responden mengingat informasi atau mengatakan kebenaran tentang pertanyaan kontroversial.
  • Berbeda dengan direct observation, penelitian survei sulit mengontrol "konteks".

Tahap akhir dari survei adalah melaporkan hasil. Format pelaporan tergantung kepentingan. Peneliti dapat memilih cara paling mudah dipahami orang lain, misalnya grafik batang, histogram, poligram, diagram lingkar, tabel dan lain-lain.

  1. Campbell, Angus, A. dan Georgia Katona (1953). The Sample Survey: A Technique for Social Science Research. Dalam Theodore M. (Ed). Research Methods in the Behavioral Sciences. The Dryden Press: New York.

Sistematika penulisan bagian awal tesis dan disertasi

Komposisi pelaporan naskah final skripsi, tesis, disertasi dan laporan penelitian secara umum meliputi 3 bagian yaitu Bagian Awal, Bagian Inti dan Bagian Akhir.

Bagian awal berisi prolog mengenai isi naskah. Halaman-halaman bagian awal disusun berdasarkan tingkat keterkaitan dengan substansi naskah pelaporan penelitian.

Sehingga letak urutan paling atas berisi halaman yang paling tidak terkait dengan substansi penelitian, kemudian halaman yang paling terkait diletakkan di tempat paling bawah.

Dengan demikian bagian awal naskah secara umum berisi halaman sampul depan, sampul dalam, persetujuan, pernyataan keaslian penelitian, abstraksi, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

Berikut penjelasan singkatnya:

  1. Sampul Depan
    Halaman ini kertas berwarna yang memuat berturut-turut: judul, lambang almamater, nama, nomor induk mahasiswa, program studi, bulan dan tahun penelitian.
  2. Sampul Dalam
    Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul depan tetapi menggunakan kertas putih.
  3. Pengesahan
    Memuat pengesahan bahwa penelitian telah lulus uji dan sah. Halaman ini tercantum tanggal, nama dan tanda tangan dosen pembimbing, dosen penguji dan ketua program.
  4. Pernyataan Keaslian
    Berisi pernyataan bahwa penyusunan pelaporan penelitian yang diajukan adalah asli dan pengutipan telah sesuai kode etik ilmiah.
  5. Abstraksi
    Memuat ringkasan naskah pelaporan yang terdiri dari tujuan, metode, hasil penelitian dan diakhiri kata-kata kunci (key words). Abstraksi ditulis dalam 1 spasi dan tidak boleh lebih dari 1 halaman.
  6. Kata Pengantar
    Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang memiliki kontribusi langsung maupun tidak langsung dalam proses dan penyusunan pelaporan penelitian.
  7. Daftar Isi
    Memuat informasi struktur urutan semua materi bab dan sub-bab bagian isi naskah berdasarkan nomor urut, judul dan nomor halaman.
  8. Daftar Tabel
    Memuat informasi nomor tabel, judul dan nomor halaman.
  9. Daftar Gambar
    Daftar gambar memuat informasi nomor gambar, judul dan nomor halaman.

Sistematika penulisan bagian akhir tesis dan disertasi

Pada bagian akhir skripsi, tesis, disertasi dan laporan penelitian memuat halaman-halaman yang dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu daftar pustaka atau rujukan literatur dan lampiran-lampiran.

Pada lampiran-lampiran berisi berbagai hal yang terkait langsung dan tidak langsung dengan susbtansi penelitian tetapi tidak termuat di dalam Bagian Inti seperti hasil analisis data, kuesioner, surat-surat ijin dan sebagainya.

Struktur penempatan halaman pada Bagian Akhir diatur sedemikian rupa menurut tingkat urgensi. Dengan demikian lembar paling penting diletakkan di susunan paling atas, kemudian halaman paling tidak penting diletakkan paling bawah.

Berikut contoh struktur Bagian Akhir pelaporan final skripsi, tesis, disertasi dan laporan penelitian:

  1. Daftar Pustaka
  2. Lampiran-Lampiran
    • Hasil Uji Statistik
      • Uji Hipotesis
      • Uji Asumsi Klasik
      • Uji Validitas dan Reliabilitas
      • Distribusi Jawaban Responden
      • Tabulasi Data
    • Lembar Kuesioner dan Formulir-Formulir
    • Foto, Peta dan Objek-Objek Penelitian
    • Surat-Surat Ijin Penelitian
    • Peraturan-Peraturan Perundang-undangan
    • Riwayat Hidup Peneliti

Cara membuat abstrak tesis dan disertasi yang benar

Abstrak adalah ringkasan singkat sebuah proyek yang menggambarkan isi, ruang lingkup, tujuan, metodologi, temuan dan kesimpulan.

Abstrak adalah etalase informasi suatu pekerjaan dari proyek penelitian, laporan pertanggugjawaban (LPJ), laporan program organisasi, pemerintah dan lain-lain.



Abstrak dalam hard science dan ilmu sosial lebih menekankan pada metode yang digunakan, sedangkan humaniora lebih sering menghabiskan lebih banyak untuk menjelaskan tujuan penelitian.

Ingat bahwa abstrak adalah deskripsi dari proyek Anda dan bukan deskripsi topik. Anda mungkin binggung karena abstrak sangat singkat, penting bahwa abstrak tidak menjebak untuk seluruh latar belakang topik.

Abstrak harus mempertimbangkan audiens sehingga proyek Anda dapat dipahami pihak non-spesialis. Hindari jargon yang menyebabkan kekaburan, sebagai gantinya Anda memilih istilah yang jelas bagi khalayak luas.

Cakupan Abstrak

Kenyataan bahwa abstrak berbeda-beda pada setiap disiplin, tapi setiap abstrak harus mencakup 4 jenis informasi utama yaitu tujuan dan dasar pemikiran, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh dan kesimpulan sebagai berikut:

1. Tujuan Utama dan Dasar Pemikiran

Beberapa kalimat pertama abstrak harus berangkat untuk memecahkan suatu masalah atau untuk menjelajahi dan menjelaskan alasan atau motivasi proyek penelitian yang ingin dicapai.

Masalah penelitian muncul dari pertanyaan penelitian, kesenjangan teori, desakan publik dan lain-lain. Tujuan penelitian adalah upaya untuk memecahkan masalah tersebut dan/atau menambah wawasan ilmiah.

2 Metode yang Digunakan

Abstrak harus menjelaskan bagaimana cara yang ditempuh untuk memecahkan atau menjelajahi masalah yang telah diidentifikasi sebagai tujuan utama yang ditetapkan.

Bagi hard science dan ilmu sosial, bagian ini harus mencakup deskripsi singkat pelaksanaan penelitian. Bagi humaniora, bagian ini harus memuat setiap kerangka teoritis atau asumsi metodologis.

3. Hasil yang Diperoleh

Bagian ini harus mencantumkan hasil pekerjaan yang telah Anda peroleh sejauh ini. Jika penelitian belum lengkap, Anda dapat memasukkan sebagai hasil awal atau hipotesis untuk proyek penelitian berikutnya.

4. Kesimpulan

Abstrak harus ditutup dengan pernyataan implikasi dan kontribusi keilmuan. Abstrak harus meyakinkan pembaca bahwa proyek ini menarik, berharga dan perlu ditindaklanjuti.


Di dalam laporan hasil penelitian, abstrak bervariasi menurut disiplin ilmu dan kadang-kadang perbedaan juga sering terjadi meskipun dalam satu lingkup disiplin ilmu yang sama.
Redaksional

Ditulis dengan jelas dan ringkas, diketik menggunakan spasi rapat (single), jumlah kata berkisar 150-300 sudah termasuk judul dan disertai sebanyak 3-5 kata kunci (keyword).

Kiat Menyusun Abstrak

Gunakan kalimat pendek dan to the point, variasikan struktur kalimat agar cair dan menghindari kebuntuan. Jangan menyertakan sumber, angka atau tabel. Jangan menggunakan kalimat jargon.

Akhirnya, mintalah orang di luar bidang disiplin atau awam untuk membaca dan menunjukkan poin yang membingungkan. Jika Anda dapat membuat abstrak yang bisa dimengerti non-spesialis, maka layak terbit.

Cara menyesuaikan Layout dan Input Elemen disertasidan Tesis

Tutorial Laporan Penelitian ~ Pada tutorial sebelumnya telah disinggung mengenai pembuatan layout penulisan skripsi dan tesis. Layout disusun setelah tema penelitian diACC atau sebelum mulai penyusun skripsi, tesis dan disertasi.

Banyak mahasiswa bahkan bisa disebut semua menyusun skripsi dan tesis secara trial and error. Artinya dicoba tapi salah, dicoba lagi tapi salah lagi. Sebenarnya hal tersebut dapat dihindari jika diawali dengan menyusun layout atau master plan.

Setelah layout tersusun maka langkah selanjutnya menginput elemen-elemen ke dalam layout tersebut. Tujuan dari langkah ini untuk memudahkan dalam menyusun narasi lengkap hingga tiap-tiap paragraf naskah.

Penting diperhatikan bahwa sebuah susunan pelaporan penelitian harus sinkron dari BAB I PENDAHULUAN hingga BAB V PENUTUP. Konten narasi substansi di dalamnya harus berkesinambungan dan tidak keluar dari rel.

Dengan demikian input elemen-elemen di dalam layout bertujuan juga untuk sinkronisasi antar BAB. Titik-titik letak yang penting dalam sinkronisasi ini sebagai berikut:
  1. Perumusan Masalah (BAB I)
  2. Tujuan Penelitian (BAB I)
  3. Teori Utama (BAB II)
  4. Variabel Penelitian (BAB II)
  5. Hipotesis (BAB II)
  6. Definisi Operasional (BAB III)
  7. Tanggapan Responden (BAB IV)
  8. Hasil Uji Hipotesis (BAB IV)
  9. Pembahasan (BAB IV)
  10. Kesimpulan (BAB V)
Jika Anda mengimput elemen-elemen ke dalam 10 titik-titik tersebut dengan sinkron satu sama lain maka skripsi dan tesis secara keseluruhan sudah sinkron. Sisanya hanya tinggal ketrampilan input narasi untuk naskah lengkap.

Software yang penting untuk Analisis Data tesis dan disertasi

Hampir semua kegiatan penelitian dan pengambilan keputusan bisnis korporasi bekerja dengan berbagai pengolahan data dan angka-angka.

Pengolahan data adalah sebuah proses penggalian informasi dari kumpulan data-data dan mengubahnya menjadi struktur yang dapat dimengerti untuk sebuah pengambilan keputusan.

Dahulu kala menguji hipotesis penelitian dan analisis statistik mengunakan perhitungan secara manual dengan parameter tradisional seperti membandingkan visual probabilitas tabel statistik dan sebagainya.

Sekarang aktivitas pengolahan data secara manual menjadi pekerjaan yang sangat tidak efesien, bahkan bisa disebut tidak mungkin. Model-model data semakin kompleks, bahkan pengolahan data membutuhkan simulasi yang rumit.

Software dan hosting cloud pengolahan data menjadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Ratusan ribu sampel dengan puluhan variabel dan beberapa uji hanya dilakukan dengan sekali klik.

Banyak aplikasi pengolahan data di pasaran, baik yang berlisensi (komersial) ataupun open source (free dan shareware). Berikut adalah daftar beberapa produk top vendor software olah data yang populer dan bagus digunakan.

  1. IBM SPSS Modeler
    Proses data mining dan analisis memiliki antarmuka visual yang memungkinkan pengguna memanfaatkan algoritma statistik dan tanpa pemrograman. Fitur termasuk klasifikasi otomatis (biner dan angka), pengelompokan dan deteksi anomali.

    Juga apriori, Bayesian, CARMA, regresi cox, analisis faktor, K-means, Kohonen, diskriminan, support vector machine (SVM), Regresi linear, GenLin (GLM), generalized linear mixed models (GLMM), linear equation modeling dan lain-lain.

  2. SAS Data Mining
    SAS Data Mining memungkinkan membangun model prediksi dan deskriptif bersama dengan GUI dan elemen lainnya untuk merampingkan proses pengolahan data langsung dari persiapan pencarian model hingga hasil terbaik.

    Fitur termasuk set alat persiapan data, teknik modifikasi dimensi, visualisasi interaktif dan eksplorasi, pemodelan canggih, pengembangan model, proses penilaian otomatis dan pengolahan scalable.

  3. Angoss Knowledge STUDIO
    Angoss Knowledge STUDIO dibangun untuk analisis data dan kemampuan analisis prediktif termasuk fitur KnowledgeSEEKER. Solusinya memiliki banyak model dan analisis prediktif dengan fitur canggih untuk analisis bisnis.

  4. Microsoft Analysis Services
    Microsoft Analysis Services adalah perangkat lunak data mining yang disediakan oleh Microsoft.

  5. Oracle Data Mining
    Oracle Data Mining menyediakan fungsi SQL asli ke dalam database Oracle yang memungkinkan pengguna menemukan wawasan baru yang tersembunyi ke dalam data dan penggunaan fasilitas di Oracle teknologi database.

  6. Think Analytics
    Think EDM adalah platform terintegrasi Business Analysis Automation yang menggabungkan temuan pengetahuan dan teknik data mining yang dirancang untuk pengguna bisnis.

  7. Viscovery
    Viscovery Data Mining Suite menawarkan pilihan analisis prediktif yang dirancang untuk secara komprehensif memenuhi kebutuhan pengguna bisnis dan teknis. Alur kerja mendukung integrasikan secara real-time dan update secara otomatis.

  8. Portrait Software
    Potret Miner memberi solusi analisis prediktif yang memungkinkan pelaku bisnis memiliki gambaran tentang pelanggan mereka, mengungkap kesempatan, optimasi segmentasi dan memprediksi perilaku masa depan.

  9. IBM DB2 Intelligent Miner
    IBM DB2 Intelligent Miner adalah platform data mining dalam database yang disediakan oleh IBM dengan layanan pemodelan, penilaian dan visualisasi berdasarkan SQL/MM.

  10. STATISTICA data Miner
    STATISTICA data Miner adalah perangkat lunak data mining yang disediakan oleh StatSoft untuk memproses, membaca dan menulis data dari format file hampir semua standar.

  11. QIWare
    QIWare mendukung ujung ke ujung siklus data mining. Menyederhanakan persiapan data dan pemodelan untuk meningkatkan produktivitas bisnis, menimalisasi human error dan secara signifikan meningkatkan keuntungan.

  12. LIONsolver
    LIONsolver dibangun untuk memenuhi kebutuhan data perusahaan besar dengan query, visualisasi, menggali wawasan atau tindakan otomatis. Platform dapat digunakan sebagai private cloud, layanan cloud publik atau aplikasi OEM.

  13. KXEN Modeler
    KXEN Modeler menyediakan fungsi data mining seperti klasifikasi, regresi, atribut, segmentasi, pengelompokan, prediksi dan asosiasi data.

Masih banyak produk-produk software pengolahan data (ratusan produk) dan jasa penyediaan server hingga konsultan analisis data untuk penelitian dan bisnis. Jika Anda memiliki informasi lebih, silahkan tambah di kolom komentar.

Cara membuat outline tesis dan disertasi

Setelah penentuan tema penelitian skripsi, tesis dan disertasi dan hendak menyusun proposal penelitian, maka langkah yang dilakukan adalah membuat layout.

Layout pelaporan penelitian adalah tata urutan setiap elemen yang ditempatkan dalam BAB-BAB dan Sub BAB berdasarkan pokok-pokok bahasan. Layout bisa disebut juga sistematika besar konsep awal sebelum penyusunan sistematika final.

Banyak dosen pembimbing skripsi dan tesis meminta layout setelah tema diACC dan sebelum memulai menyusun latar belakang penelitian. Layout adalah master plan, tak hanya untuk penulisan penelitian tetapi juga adat penulisan apapun.


Layout adalah point-point utama yang memudahkan dalam penulisan selanjutnya. Ini seperti Anda ngeloop dari sebelum start sampai finish. Anda bisa merancang seperti apa skripsi dan tesis yang disusun nantinya.

Membuat layout adalah membangun rel sebagai pijakan untuk berjalan. Layout bisa berubah, tapi jika finish tujuan sudah dibidik dari awal maka perubahan yang sewaktu-waktu terjadi di tengah jalan pun bisa diprediksi dan diantisipasi.

Untuk menyusun layout perlu 2 materi yaitu:
  1. Sistematika penulisan. Aturan sistematika umumnya telah ditentukan oleh pihak program studi masing-masing.
  2. Tema penelitian. Tema yang berbeda mungkin menyebabkan layout yang berbeda pula.
Susunlah layout sesuai sistematika penulisan, kemudian sinkronisasi dengan tema penelitian. Berikut contoh layout skripsi dan tesis dengan tema "Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian".

Cara validasi and triangulasi data hasil penelitian disertasi kualitatif

Triangulasi adalah metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk memeriksa dan menetapkan validitas dengan menganalisa dari berbagai perspektif.

Validitas dalam penelitian kuantitatif dilihat berdasarkan akurasi sebuah alat ukur yaitu instrumen. Validitas dalam penelitian kualitatif mengacu pada apakah temuan penelitian secara akurat mencerminkan situasi dan didukung oleh bukti.

Triangulasi merujuk pada konsistensi suatu penelitian. Tapi Patton (2001) memperingatkan bahwa inkonsistensi sebuah analisis tidak boleh dilihat sebagai kelemahan bukti, tetapi kesempatan untuk mengungkap makna lebih dalam data.

Miles dan Huberman (1984) memiliki cara yang baik untuk menjelaskan bagaimana triangulasi bekerja secara kongkrit dalam sebuah penyelidikan terhadap sebuah teka-teki:

"Detektif melibatkan instrumentasi rumit. Ketika detektif amasses sidik jari, sampel rambut, alibi, saksi mata dan sejenisnya, kasus yang dibangun mungkin cocok pada satu dugaan atau lebih. Berbagai jenis pengukuran yang menyediakan verifikasi berulang."

Ada 4 jenis penyajian triangulasi sebagai berikut:

  1. Triangulasi Data (Data Triangulation)

    Peneliti menggunakan berbagai jenis sumber data dan bukti dari situasi yang berbeda. Ada 3 sub jenis yaitu orang, waktu dan ruang.
    • Orang, data-data dikumpulkan dari orang-orang berbeda yang melakukan aktivitas sama.
    • Waktu, data-data dikumpulkan pada waktu yang berbeda.
    • Ruang, data-data dikumpulkan di tempat yang berbeda.
    Bentuk paling kompleks triangulasi data yaitu menggabungkan beberapa sub-tipe atau semua level analisis. Jika data-data konsisten, maka validitas ditegakkan.

  2. Triangulasi Antar-Peneliti (Multiple Researchers)

    Pelibatan beberapa peneliti berbeda dalam proses analisis. Bentuk kongkrit biasanya sebuah tim evaluasi yang terdiri dari rekan-rekan yang menguasai metode spesifik ke dalam Focus Group Discussion (FGD).

    Triangulasi ini biasanya menggunakan profesional yang menguasai teknik spesifik dengan keyakinan bahwa ahli dari teknik berbeda membawa perspektif berbeda. Jika setiap evaluator menafsirkan sama, maka validitas ditegakkan.

  3. Triangulasi Teori (Theory Triangulation)

    Penggunaan berbagai perspektif untuk menafsirkan sebuah set data. Penggunaan beragam teori dapat membantu memberikan pemahaman yang lebih baik saat memahami data. Jika beragam teori menghasilkan kesimpulan analisis sama, maka validitas ditegakkan.

  4. Triangulasi Metodologi (Methodological Triangulation)

    Pemeriksaan konsistensi temuan yang dihasilkan oleh metode pengumpulan data yang berbeda seperti penggabungan metode kualitatif dengan data kuantitatif atau melengkapi data wawancara dengan data observasi.

    Hasil survei, wawancara dan observasi, dapat dibandingkan untuk melihat apakah hasil temuan sama. Jika kesimpulan dari masing-masing metode sama, maka validitas ditegakkan.
Manfaat triangulasi adalah meningkatkan kepercayaan penelitian, menciptakan cara-cara inovatif memahami fenomena, mengungkap temuan unik, menantang atau mengintegrasikan teori dan memberi pemahaman yang lebih jelas tentang masalah.

Kelemahan utama triangulasi yaitu memakan waktu. Mengumpulkan data beragam membutuhkan perencanaan lebih besar dan organisasi sumber yang tidak selalu tersedia. Kelemahan lainnya bias dan konflik kerangka teoritis.

  • Creswell, JW. (1998). Qualitative Inquiry and Research Design Choosing Among Five Traditions. Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
  • Denzin, NK. (1978). Sociological Methods. New York: McGraw-Hill.
  • Milles, M.B. and Huberman, M.A. (1984). Qualitative Data Analysis. London: Sage Publication
  • Patton, M.Q. (2001). Qualitative Research and Evaluation Methods. Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Cara meningkatkan jumlah responden untuk survei disertasi dan tesis

Tidak ada survei mencapai sukses tanpa kuesioner yang dirancang dengan baik. Kuesioner yang baik adalah kuesioner yang handal yaitu valid dan reliabel.

Kuesioner yang baik juga mencegah terjadinya non response. Peneliti sering kecewa karena kuesioner yang disebar memiliki respon yang rendah sehingga kuantitas data tidak mencapai target sampling.

Cara paling mudah yaitu menggunakan desain kusesioner mapan dan telah teruji dari waktu ke waktu. Tapi tidak semua kuesioner mapan sesuai konteks yang diukur. Kebanyakan peneliti membuat desain baru agar sesuai konteks.



Sayangnya, lagi-lagi, desain kuesioner tidak memiliki dasar teoritis untuk memandu peneliti mengembangkan kuesioner sempurna. Pengalaman peneliti pada akhirnya yang lebih banyak berbicara. Tapi ada beberapa kebijkasanaan umun sebagai berikut:

Buatlah Daftar Pertanyaan Sesingkat Mungkin

Semua orang sibuk. Perusahaan dan organisasi juga mungkin menerima banyak kuesioner lain sejenis. Jika kuesioner Anda panjang dan rumit mereka tidak akan menanggapi. Cantumkan hanya informasi yang dibutuhkan dan buang pertanyaan tidak perlu.

Menargetkan Kuesioner Dengan Hati-Hati

Anda harus memastikan kuesioner jatuh ke responden yang benar-benar relevan. Jika mereka tidak dapat menjawab beberapa pertanyaan pertama, maka sangat mungkin mereka tidak akan menjawab pertanyaan selanjutnya.

Pertimbangkan Anonimitas

Jika kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan sensitif atau pribadi, Anda perlu meyakinkan responden bahwa jawaban mereka dirahasiakan.

Mungkin Menawarkan Imbalan

Kuesioner komersial mencoba untuk menggoda dengan menawarkan kesempatan atau hadiah. Jelas mahasiswa tidak bisa melakukan ini, tapi insentif penting untuk memotivasi orang mengisi kuesioner.

Anda bisa menawarkan untuk mengirim responden salinan hasil survei atau menjelaskan bahwa responden dapat mengambil manfaat langsung dari hasil survei yang dilakukan.

Jangan Membuat Responden Membayar Prangko atau Pulsa

Responden tidak akan mau mengirim balik hasil kuesioner jika harus membeli prangko atau telepon balik dengan menggunakan pulsa mereka.

Cari Waktu Tepat

Responden mungkin berniat membalas, tapi banyak hal penting lain yang harus dilakukan. Kirim permintaan pengingat dengan sopan terkait waktu. Hari Jumat atau Senin mungkin hari yang baik untuk melakukan ini.

Cara membuat hipotesis untuk disertasi dan tesis

Hipotesis adalah ide atau penjelasan untuk diuji melalui studi dan eksperimen atau hanya sekedar menebak.

Di luar domain ilmiah, hipotesis digunakan jauh lebih longgar. Seorang detektif memiliki hipotesis tentang kejahatan atau seorang ibu memiliki hipotesis tentang siapa yang menumpahkan saus di karpet.

Di dalam domain ilmiah, hipotesis menjadi sesuatu yang lebih dari sekedar menebak liar tapi masih lemah disebut sebagai teori mapan. Hipotesis dibangun untuk banyak diuji sebelum mendapat label ilmiah.

DEFINISI HIPOTESIS


"Hipotesis adalah dugaan tunggal sementara yang diasumsikan untuk merancang teori atau perencanaan eksperimen sebisa mungkin," Eric Rogers (1961).

"Hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua atau lebih variabel," Fred Kerlinger (1986).

"Hipotesis adalah pernyataan resmi dengan menyajikan hubungan yang diharapkan antara variabel independen dan dependen," John Creswell (1994).

"Hipotesis dapat didefinisikan sebagai penjelasan tentatif masalah penelitian, hasil yang mungkin dari penelitian, atau tebakan tentang hasil penelitian," Sarantakos, (1993).

"Sebuah hipotesis adalah pernyataan atau penjelasan yang disarankan oleh pengetahuan atau observasi tetapi belum terbukti atau tidak terbukti," Macleod Clark dan Hoki L. (1981).

Berdasarkan tujuan, hipotesis adalah pernyataan yang jelas tentang apa yang dimaksudkan untuk diteliti, ditentukan sebelum melakukan penelitian dan secara terbuka mengarah pada kesimpulan.

Berdasarkan sifatnya, hipotesis adalah alat ampuh kemajuan pengetahuan untuk verifikasi dan falsifikasi, tapi bukan pertanyaan moral atau etika. Tidak terlalu spesifik ataupun umum, prediktif tapi berharga bahkan jika terbukti palsu.

HIPOTESIS YANG BAIK
  1. Theoretically grounded yaitu merefleksikan teoritis atau literatur yang relevan dengan topik.
  2. Memiliki hubungan dua atau lebih variabel termasuk arah kecenderungan.
  3. Testable yaitu dapat diuji menggunakan data empiris.
  4. Dinyatakan sebagai pernyataan dan bukan pertanyaan. Contoh: "asupan tablet besi mengurangi kematian ibu melahirkan" dan bukan "apakah asupan tablet besi mengurangi kematian ibu melahirkan?"
  5. Singkat dan to the point.

Creswell (1994) mengatakan hipotesis menjadi rambu-rambu untuk menjelaskan tujuan dan membimbing penelitian. Sebuah alat paling kuat untuk menuju pengetahuan yang diandalkan.

  • Rogers, E.M. (1961). Physics for Inquiring Mind: The Methods, Nature and Philosophy of Physical Science, Princenton University Press, Princenton NJ.
  • Creswell J.W. (1994). Research Design: Qualitative & Quantitative Approaches. California: Sage Publications.
  • Kerlinger, Fred (1986).Foundations of Behavioral Research, Orlando, FL: Harcourt Brace & Company.
  • Sarantakos, S. (1993). Social research. Melbourne: Macmillan Education Australia.
  • Macleod Clark, J and Hockey, L. (1979). Research for Nursing - a guide for the enquiring nurse. Houston: H M & M, Houston.